Widiih, genset jetset amat ya judulnya. Padahal si-amad gak gitu-gitu amad. *lah ini ada apa dengan Amad, kok namanya disebut-sebut terus.
Baiklah, tulisan kali ini saya ingin berbagi tentang weekend escapes saya minggu lalu (22-24 September).
Travelling with no planning.
YAP, bisa dikata begitu. Karena panggilan travel kali ini cukup mendadak. Pakai banget. Berawal dari hari Rabu-nya (hari terakhir saya tour de Java dalam rangka urusan kerjaan), kantor kembali menugaskan saya dan tim untuk berangkat ke Bali. Urgent! tidak bisa tidak. Yah, beginilah nasib kaum pekerja urban yang sering kali disebut sebagai corporate slaves buruh ini.
Singkat cerita, hari Kamis sekembalinya saya dari Surabaya. Ada niat hari itu untuk persiapan trip selama di Bali. Eh tapi apa yang terjadi, seharian malah kruntelan di kasur. Alhasil, riset tujuan wisata selama di Bali tidak dilakukan secara sempurna.
Hanya berpatokan, hari kedua (Sabtu) untuk destinasi non pantai, hari ketiganya destinasi pantai-pantai sekitaran Kuta. Udah begitu saja. Lha terus, bagaimana dengan hari pertama? jawabannya jelas. Hari pertama, full untuk urusan kerjaan.
Saya tiba di Bali, sekitar jam 8 pagi. Di Bandara sudah ada yang jemput, yang kemudian diajak mampir sarapan di warung pecel langganan temen kantor. Tapi lupa namanya. Tapi yang jelas, pecelnya enak khas Madiun. Selain itu lokasinya juga tidak jauh dari Bandara.
Setelah sarapan, singkat cerita saya dan tim langsung bergumul dengan kerjaan. Yang kemudian baru kelar sekitar jam 4 sore.
Oya, Kamis malam sebelum berangkat ke Bandara, saya sempat membuka aplikasi yang jamak dikenal oleh kaum travel. Apalagi kalau bukan, Couchsurfing. Waktu itu saya create rencana travel, dengan catatan “itineraries can be discussed, I am an open minded person” bukan apa-apa, selain karena saya aslinya memang begitu (halah), juga karena waktu itu belum tau mau kemana aja. Haha. Saya juga sempat menghubungi CS-ers local yang kiranya sudi jadi host selama trip di sana.
Ehh ndilalah, nasib orang dadakan. Tidak ada satupun yang kemudian langsung merespon. Yo wislah, akhirnya harus menyiapkan plan B. Buat jaga-jaga. Book hotel sendiri, jalan-jalan pun kudu siap sendiri. Nasib.
Oya, kenapa jalan-jalannya gak sama temen kantor aja? maunya sih gitu. Tapi, begitulah nasib kaum yang sudah berkeluarga. Untuk jalan-jalan saja, mesti melewati jalan panjang birokrasi. Sulit nan berliku. Beruntunglah saya, yang ndilalah masih single ini. Masih bebas menentukan nasibnya sendiri. Merdeka!
#halah
Akhirnya, setelah browsing sana-sini. Saya nemu hotel guest house yang mumer sekali. ditambah promo dari Pegipegi saya dapet kamar yang cukup comfortable dan tentu saja affordable. Cukup dengan 200-an ribu untuk 2 malam, saya dapet kamar AC lengkap dengan amenities yang cukup lengkap macam hotel beneran cuma minus kopi sama teko pemanas (*ngarep). Nama guest housenya, GM Bali House lokasinya tak jauh dari jalan Sunset Road, yang mana lokasi ini kalian masih gampang memuin masjid dan restoran halal.
Oya, guest house ini juga nyewain motor dengan tarif 65K per hari, bisa nego.
Hari Pertama, sore hari >> Hangouts bareng CS-ers Bali.
Setelah naruh tas dan rebahan sebentar, sorenya saya ada janjian ketemuan dengan CS-er bernama Bang Roy. Orang Medan, yang kebetulan lagi main ke Bali.
Tempat ketemuannya, ternyata tak jauh dari tempat saya menginap. Kurang dari 2 Km saja, tepatnya di Kopi Zeen, kedai kopi yang katanya belum lama buka.
Sesampainya, di kedai kopi ternyata bang Roy sudah sampai duluan. Ditemani secangkir kopi dan sepiring piscok, obrolan kami cukup singkat saja, karena kebetulan setelah Maghrib dia mau ke kondangan temennya. Kami cuma sempat diskusi sedikit tentang dunia travelling, yang mana saya sendiri masih sering angin-anginan. Maksudnya, kalau ndilalah ada sisa budget hayuuk travel, kalau ndak ya duduk manis di kosan. Belum bisa totalitas macam mbak Winny yang sudah melalang buana keliling dunia, Om Nduut yang tulisan dan photo-photonya bikin ngiri, atau kayak Mbak cantik tapi malas mandi pemilik blog malesmandi.com. Hayuuk kapan saya diajakin mbolang? saya siapin jiwa dan raga. #halah
Okey, dari Kopi Zeen saya kemudian meluncur ke daerah pesisir pantai Kuta. Tepatnya ke Lippo Mall Kuta. Lah, jauh-jauh ke Bali masak mainnya cuma ke Mall. Ndak papa, saya mah orangnya gitu.
Di sana, saya bertemu dengan anak CS-ers juga. Namanya Mas Deddy orang Tasik yang sudah 3 bulan ini hidup di Bali. Beliau ini adalah seorang escaper dari Jakarta. Melarikan diri (mengendari motor selama tiga hari) dari hiruk-pikuk ibukota, demi Bali dan segala keindahannya. Aseli!
Baginya, hidup itu cuma sekali. Tapi, kalau yang sekali itu kita tidak mampu menyelami, maka kita akan tenggelam tak berjejak dan mati. Hidup sebatas eight to five, Monday to Friday, begitu terus adanya. Meski gaji besar, tapi kalau tidak ada enaknya gimana mau hidup. Begitu katanya.
Tertohoklah saya.
Di mall ini, tiap hari (atau mungkin cuma weekend saja) ada pertunjukan tari kecak dan live music GRATIS. Bagi kalian, yang tidak mau kehilangan 300 ribu hanya skedar untuk melihat tarian ini di Uluwatu, boleh datang kesini. Memang suasanannya tidak se-magis di Uluwatu, tapi cukuplah untuk mengobati rasa penasaran.
Setelah pertunjukkan selesai, saya diajakin nonton film sama mas Deddy. Katanya dia penasaran sama film It, film badut horror itu. Saya sendiri sebenarnya pernah nonton waktu di Cikarang, tapi yowislah lha wong gratisan.
Karena sudah menonton, kadar menarik dari film ini cukup dratis menghilang. Saya sampai ketiduran. Hahaha
Menjelang tengah malam, kami berpisah. Dengan sebuah janji, esok berpetualang bersama. #halah
Next tulisan, Mbolang di Candidasa (Karangasem). Nantikan tulisannya ya!
Quiz: coba hitung, kata “halah” dalam tulisan ini. Jawaban pertama yang benar, akan mendapatkan sesuatu yang mengejutkan dari penulis. #halah
Cikarang, 2.10.2017
Tak tambahi.
Halah….
Wqwq
Halah kok gur komen pake halah tho… haha
Wkwkwk. Sebenernya dr awal baca saya nyatet2 “halah”nya kok banyak sih, la kok ndilalah di belakang ada pertanyaannya..
6 mas. Sekaligus sama dua kata ‘halah’ di bagian paragraf Quiz. Kalau tulisannya saja empat. 😂
Kalau jawabannya salah, berarti saya sudah ngantuk.
Selamat! Anda benar. Anda berhak mendapatkan sesuatu dari saya berupa; temukan lagi kata ‘halah’ ditulisan berikutnya #halah 😀
Ini semacam diskon di 🌞 Mall, beli pertama dapet kupon 150rb, nanti dipake dapet lagi 150rb. Udah bener disuruh ngitung halah, eh hadiahnya ngitung lagi 😀
Oke Mas, karena aku kurang kerjaan nanti kuhitung berapa #halah di postingan selanjutnya 😂
Haha staytune *kayak radio jaman doeloe
Siap Kakak.. haha
Asik lg jln jln nya sama keluarga mas hehee
Haha InsyaAllah mas, segera! 😀
Wah saya nggak ngitung halahnya berapa kali ha ha ha…. 😀
Hahaha
Komentar terakhir Shiq4 di blog ini.. 😥
Bukannya ribet dengan birokrasi, tapi suami” itu cukup bijaksana dan tahu diri untuk nggak membiarkan istrinya repot ngurus anak dan rumah sendirian.
Beda case kalau saat itu istrinya juga lagi sibuk dengan me time-nya.
Haha iya nih, perlu belajar bijak ke mereka hehe
Halah (100x)
Halah gur komen kui thok… 😀
duhhh aku juga tertohok kata2 mas Deddy…bener banget itu! Yukk kita jalan2 😀
kata halah ada 6 kalo ga salah itung wkwkwk
Ayook, jd mw ke gunung padang? Eh apa itu yg di purwakarta itu?
gunung parang, yang manjat pake via ferrata ituuhh…ayokk aku rencana tgl 28 ini 😀
Okee, ntar aku japri sampean mbak
Kak, jagoan eung ke parang 😍
Apalagi musim hujan gini..
Saya menjadi penakut skrg 🙈
Pernah kesana? hayyo kesana lagi haha
Wow aku malah baru tau kalo ada tari kecak di Mall.
Btw rekomendasi guest house nya oke juga tuh. Aku skrg kalo penginapan sepertinya gak sedia ketel elektrik, aku bawa sendiri yg mini. Hahahaha. Demi ngopi ngopi yg tetap terjaga
Duh kl yg terbiasa nyeduh sendiri emang susah ya… ampe rela bawa sendiri hehe
Wakakakak! Halah banget, kakaaa
Mungkin karena nama (blog)ku disebut di sini makanya fotonya mas Slamet muncul juga di FB, langsung tak add deh (padahal mutual friend cuma 1 haha). Alaagh, aku mah belum ada apa-apanya dibandingkan yang lain mas. Apalagi aku belum (ketemu cewek) Turki 🙂
Ditunggu lanjutan ceritanya ^^
ke bali memang mengasyikkan, apalagi kalau jalan2nya sama keluarga, halah,,,hehe
wuidih, jadi penasaran nih sama bali
mantap kali ya 🙂
btw, salam kenal kak
Buruh mana yang nggak kesinggung sama Mas Deddy 😂😂😂
Btw ini tulisan tentang janjalan Bali yang agak beda dengan kebanyakan yang lain wkwk. Bang cus tulis gimana testimoninya selama melalangbuana dengan coachsurfing :))
salam kenal gan..