Kado Sapu Jagad Untuk Para Cowok

Adakah di sini ketika hari ulang tahun tiba, orang rumah anteng-anteng aja, tidak masak-masak tumpeng, tidak ada tiup-tiup lilin, apalagi sampai pesta besar-besaran? kalau ada, berarti kita sama.

Saya lahir dari orang tua yang sederhana, dengan pola didik yang sederhana pula. Bahwa, bagi mereka kasih sayang boleh dirayakan kapan saja dan dimana saja. Bentuknya, bisa bermacam-macam.

Pertama kali ada orang lain yang repot ‘merayakan’ hari ulang tahun saya itu ketika SMP. Ya, teman-teman saya itu benar-benar merayakannya dalam artian yang sebenarnya. Ceprotin tepung dan telur hingga diguyur pakai air, itulah perayaan yang berlaku pada waktu itu sampai masa SMA.

Aseli, berulang tahun jaman SMP-SMA itu enggak ada enaknya. Udah diceprotin telur, diguyur air, masih terus ditagih traktir temen sekelas atau minimal temen-temen segenk. Satu-satunya yang spesial paling dari orang tertentu saja. Selebihnya, apes.

Baru, setelah kuliah agak mendingan. Mungkin, faktor usia kali ya, jadi mikirnya lebih dewasa dikit. Meski masih ada ‘paksaan’ traktir, paling tidak yang ditraktir balik memberi hadiah. Di sinilah enaknya, meskipun saya sendiri tak pernah berinisiatif untuk merayakannya ketika hari itu tiba.

Saya termasuk orang yang tidak strict ‘mengharamkan’ budaya macam ini, kalau ada undangan makan-makan dateng kalau enggak ya ndak perlu maksa. Saya menganggap, hari ultah atau hari khusus lainnya sebatas hari dimana seseorang merasakan lebih berbeda (lebih bahagia dan seterusnya) ketimbang hari biasanya. Di sinilah, secara naluri (meskipun, ada pengaruhnya juga oleh budaya pop) seseorang ingin diperlakukan khusus, diberi ucapan selamat, dikasih hadiah, dan sebagainya.

Saya sendiri, tidak terlalu mengistimewakan tanggal kapan saya lahir. Tapi, bukan berarti saya tidak punya hari khusus. Hari khusus saya adalah hari Jumat (weton saya Jumat Wage), jadi kalau ada yang mau ngasih hadiah silahkan kasih hadiah pada hari itu. Kan, lumayan setahun dapet hadiah 52 kali. Ketimbang, ultah yang hanya setahun sekali. Efektif bukan? tapi, ya jangan tiap hari itu pula minta traktir. Tekor! ^^

Bicara tentang hadiah, tiap orang punya selera masing-masing. Hingga kini, saya belum bisa menentukan hadiah apa yang paling tepat, jika hadiah itu diberikan ke seorang perempuan. Otak saya, rasanya tidak bisa menjangkau kerumitan metodologi cara berpikir mereka. Jadi, jatuhnya sekedar menebak-nebak. Cocok alhamdulillah, tidak ya terserah mau diapakan.

Tapi, hadiah untuk cowok yang pas nampaknya saya sudah menemukan pakemnya. Analisa saya, 70 persen kaum laki memiliki susunan otak yang lebih sederhana. Mereka cenderung menyukai hal yang simple, sesuai kebutuhan, dan fungsional. Sedangkan, 30 persen sisanya, ya diluar itu; absurd dan susah ditebak.

Karena nyaris sebagian besar kaum cowok suka hal yang simple, sesuai kebutuhan, dan fungsional. Maka, kemudian saya mulai mensortir hadiah macam apa yang kiranya memenuhi tiga kriteria di atas.

Pertama, jam tangan. Hmm oke itu simple dan fungsional, tapi apakah semua cowok suka dengan jam tangan? jawabannya; tidak. Banyak cowok menganggap aksesoris ditangan itu ribet, kalaupun pengin tau jam cukup lihat hape atau tanya orang lain. Jadi, tidak masuk kriteria karena tidak memenuhi unsur sesuai kebutuhan.

Kedua, sepatu atau pakaian lainnya. Memang benda ini fungsional dan sesuai kebutuhan, tapi apakah simple? tidak. Karena sebelum beli, Anda harus tau ukurannya berapa, model yang disukai seperti apa, hingga warnanya apa. Ribet.

Terus apa dong? makanan? bisa saja sih, tapi benda satu ini kesannya sekali habis dan terlalu biasa.

Dan benda itu adalah KAOS KAKI.

Benda satu ini, nyaris menjadi trade mark saya dalam memberi hadiah. Kecuali, kalo ngado acara kodangan. Saya cukup tau dirilah, harga rendang dan segala tetek bengek di acara kawinan itu mahal.

Kembali ke kaos kaki.

Jelas, benda satu ini simple, sesuai kebutuhan (kecuali kalau si-cowok sukanya nyeker), dan yang pasti fungsional. Saya cukup faham, kebanyakan cowok itu stok kaos kakinya terbatas. Sedangkan, dalam rumus teori bau kaki, jumlah stok kaos kaki berbanding terbalik dengan tingkat kebacinan. Jadi, dengan memberi hadiah berupa kaos kaki kepada cowok artinya Anda telah berpartisipasi dalam aksi pencegahan pencemaran bumi akibat efek rumah kaca bau kaki.

Kemudian, kaos kaki itu bersifat universal. Tidak mementingkan urusan SARA, jabatan, ataupun referensi politik. Semua pasti cocok untuk menerima, meskipun berbeda agama sekalipun.

Alasan lain kenapa kaos kaki, adalah benda satu ini memiliki jaminan pasti dipakai. Karena, modelnya ya cuma gitu-gitu aja. Kecuali, kalau Anda memberi hadiah ke cowok berupa kaos kaki berwarna pink. Udah, paling buat ganjel kursi atau lap layar laptop. Selain itu, ketika kaos kaki dipakai dalam rangka kebaikan (shalat, bekerja, dll), tentu dalam tiap langkahnya kita akan ikut kecipratan berkah kebaikan dari teman yang kita kasih hadiah itu.

Dan alasan yang paling reosanable, adalah harganya yang murah. Semahal-mahalnya kaos kaki, saya belum pernah mendapati ada kaos kaki seharga diatas 100k. Karena prinsip dasar memberi hadiah, adalah ketika kedua belah pihak tersenyum penuh kerelaan. Tidak saling membebankan atau memusingkan satu-sama lain. *ngirit* ^^

Nah kan, sapu jagad bangetkan kado-nya? hehe

Lantas, apakah dengan ini saya mengatakan “kalau kalian mau ngasih hadiah, cukup kasih hadiah berupa kaos kaki”.

BIG NO!

Yang saat ini saya butuhkan adalah calon isteri plus modal kawinnya (tentu saja). Karena bisa ngehalalin kamu aja, adalah kado terindah bagi saya. #ngelunjak #baper

Enggak ding, bagi saya hadiah apapun yang datang ke saya adalah anugerah. Apapun itu. Bahkan, meskipun hanya sekedar pengharapan di dalam doa diam-diam teman-teman.

Saya akan sangat berterima kasih, atas semua keridhoan atas hadiah yang kalian berikan. Dan berharap, bisa membalasnya suatu saat nanti.

Mari berbagi hadiah!

Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai.
HR. Al-Bukhari

Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway Mas Dani Rachmat. Salam kenal, Mas! saya udah follow blog sampeyan cukup lama, tapi entah kenapa postingan mas tidak pernah nongol di reader. Ikut ini, karena ada blogger lain yang berpartisipasi lebih dulu hehe jadi agak mepet ini. Sukses giveaway-ny, tercapai target-targetnya tahun ini, dan tentu bahagia selalu. ^^

hadiah-risywah
Source pict: infolokal.wordpress.com

69 thoughts on “Kado Sapu Jagad Untuk Para Cowok

  1. Sukses di GA-nya dan juga menemukan calon istri,,
    anak2 saya ga suka dikasih hadiah kaos kaki, mrk lebih suka sepatu tanpa kaos, kecuali ke sekolah, *ribet* katanya 😀

    • Hehe Aamiin untuk kedua doanya 🙂

      Anak kecil-cowok memang begitu mbak, jarang suka pake kaos kaki. Lha wong yang udah tua aja mikirnya terlalu ‘simple’ hingga jarang ganti kaos kaki, apalagi anak kecil yang belum tau gengsi bau kaki 😀

  2. Good point. kebanyakan hadiah untuk cowo itu mahal2. Bapak saya ulang taun 4 hari lagi. saya tanya pengennya apa, katanya gausah. saya jadi bingung. saya tanya lagi, katanya beliau pengen sepatu nike. saya tambah bingung lagi. nanti coba saya tanyakan hadiahnya bisa lebih low sedikit apa ndak hehe

    • Bingung, karena perempuan mikirnya rumit. Kl dibeliin ini bakal suka enggak ya, itu dipakai enggak ya dst… terus kl ternyata si-cowok akhirnya menentukan pilihan ceweknya yg tambah galau (harganya mahal lah, belinya dmn dll). Ya enggak?

      Selamat menemukan hadiah yang tepat buat Ayahnya ya mbak… 🙂 inget tiga prinsip dasar dalam tulisan saya di atas. 🙂

      • Sebenernya Bapak saya nyantai dikasih apa aja mau. Tapi saya nya aja yg ribet hehe
        Dan luar biasanya, april ini ibu, bapak, sama 2 keponakan saya ulang taun semua. saya tanyain satu-satu mau nya apa. Pada jawabnya nyeleneh-nyeleneh 😀

      • Wah bisa barengan gitu…

        Kl keponakan udah bisa baca, tinggal digiring ke toko buku. Seneng apa enggak, hadiah untuk keponakan harus berupa buku… skalian mendidik mereka buat suka dengan buku 😀 Kl saya gitu hehe

  3. Saya lebih suka sekarang kasih hadiah buku. Mau dibaca apa gak terserah yang terima.
    Ayo, kalau ada yang ultah saya mau kasih hadiah buku, termasuk sampeyan, mas.

    • Wah ternyata beda2 ya ciri khas pemberian orang2, wih kalo dikasih hadiah buku pasti saya baca pak, soalnya kebetulan saya suka baca buku 😀 tapi sayangnya, ultah saya masih lama hehe

  4. Wahaha sederhana sekali mas kalo kaos kaki menurut saya. Klo saya mau ngasih kado sih yang lumayan besar nilainya seperti jaket atau apalah. Memang benar klo kita tulus semua boleh aja dipakai buat hadiah. Namun di hari spesial hadiah kaos kaki bisa tampak aneh. Kecuali kita sekedar ingin memberi saja, hadiah semacam kaos kaki masih pantas.

    • Haha soalnya saya tipe orang simple, menghargai pemberiaan dari ketulusan bukan dari barcode harga barang. *padahal* Kl ada yang ngasih barang mahal dikit ya mau juga… haha. Don’t take it so serious, it’s just a dissenting opinion of me. 😀

  5. Walah. Ini yang bikin sakit kepala saya tiap tahun : mau kasih gift apa buat suami. Meski tidak dirayakan atau tiup lilin dsb, tapi saya suka memberi beliau barang kenangan sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa-jasanya berjuang menghidupi saya dan anak-anak. Tapi cowo itu barangnya itu2 saja ya mas? Jadi kado seputar baju batik, gesper, sendal kulit, sepatu, dompet. Kaus kaki bisa dimasukin catetan nih biar saya ga ngasih barang yang itu-itu saja 😀

  6. hehe .. ada juga orang yang tidak suka pakai kaos kaki … bagaimana dong
    kayaknya kalau dikasih hadiah orang suka aja … kan gratis, dan jarang2 pula dapat hadiah. Kecuali para oknum pejabat yang sering dapat hadiah .. pasti pilih2 banget ..

  7. BANG ! TOS BANG ! KITA SAMAAN 😀 dilingkup keluarga, kalau ada yang orang tahun, semua cenderung diem-diem aja 😀 mentok paling ngucapin selamat doang. tanpa ada perayaan wkwk 😀

    Aku selama ulang tahun juga mentok digebyurin air. Nggak pernah dilempar telor atau tepung wkwkw 😀

    Nggak terlalu mentingin ulang tahun sih, lebih ke tekad aja setelah ulang tahun aku harus lebih baik lagi 😀 wkwk

    Eng… kaos kaki banget ya bang ._. wkwkw

      • Waaaa kamu tau aku banget :p wkwk aku jarang pake kaos kaki, alasannya biar kalau mau ke mushola gitu copot sepatunya cepet :p wkwkwk selain itu biar kalau lagi kuliah aku bisa copot sepatu dan ‘menyilirkan’ kaki sejenak :p

  8. Nah iyaaak, kado yang fungsional emang lebih enak ngasihnya soalnya kepikirannya bakalan kepake sama si dia. ((dia siape))

    Dan, aku baru tau ada GA ini ya ampun kemana aja aku :)))

  9. Tentu saja lebih muda saya, Mas. Semenjak 5 Desember tahun lalu, hingga tahun-tahun setelahnya, angka umur saya tidak bergerak dari 25. Berapapun tahunnya, I’m still 25th years old. Hahaha. Mudaan saya kan?

  10. Di paragraf ke berapa tadi yang ngomongin SARA, kayaknya kata yang pas itu preferensi deh ya.. 😛

    Betewe ini ditulis pas lagi galau tingkat dewa ya? Hohoho

  11. “jatuhnya sekedar menebak-nebak. Cocok alhamdulillah, tidak ya terserah mau diapakan..” duh, ini laki2 banget ya haha.

    Tapi saya setuju, enaknya nyari kado untuk laki2 itu cukup yg sederhana dan fungsional. Jadi ga susah. 🙂

  12. Buahahahahaha, aduuuh asli ngakak sendirian di depan komputer. Eh kita sama, di rumah kalo ada yang ulang tahun, ucapin aja kagak ada, bahkan pernah saat seorang temen ke rumah bawa kue pas HUT ibukku nyeletuk, “Wah ibu aja nggak inget Yayan ulang tahun hari ini Yu (namanya Wahyu)” :))

    Soal hadiah yang sesuai persyaratan itu, sepertinya kaos kaki cocok dipadu padankan dengan kaos singlet dan kancutnya sekalian #eh :))))))

Leave a comment